Penyebab dan Cara Mengatasi Stres saat Menyusui untuk Ibu Baru
Sebagian Moms masih mengalami stres saat harus menyusui buah hati, terutama untuk ibu baru yang pertama kalinya menyusui bayi. Padahal, stres pada ibu menyusui dapat mempengaruhi kesehatan dan produksi ASI. Simak ulasan mengenai tanda, penyebab dan cara mengatasi stres saat menyusui berikut ini agar Moms and Dads bisa mengelola stress selama masa menyusui.
Tanda-tanda Ibu Menyusui yang Stres
Tanda-tanda stres pada ibu menyusui bisa bervariasi, akan tetapi beberapa gejala umum di antaranya meliputi kecemasan, perubahan mood yang tidak terduga, kesulitan tidur, perubahan pola makan, mengalami kelelahan yang berlebihan, kesulitan konsentrasi, sering mengalami sakit kepala, membatasi interaksi sosial serta kurang bahagia.
Apa Penyebab Stres pada Ibu Menyusui?
Terdapat beberapa penyebab atau pemicu yang bisa membuat ibu menyusui mengalami stres. Berikut ini adalah penyebab stres pada ibu menyusui
- Perubahan Fisik dan Emosional.
Tahapan kehamilan, persalinan, sampai dengan penyesuaian penyesuaian dengan peran baru sebagai ibu menyusui kerap menyebabkan perubahan fisik dan emosional. Kondisi ini dapat mempengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental ibu serta meningkatkan risiko stres pada saat menyusui. - Masalah Menyusui.
Menyusui sejatinya adalah proses alami walau begitu masih ada Moms yang mengalami stress karena masalah yang muncul saat menyusui. Masalah yang sering mengganggu Moms adalah puting lecet, kesulitan bayi untuk mengisap hingga ASI tidak lancar. - Kurangnya Dukungan.
Dukungan dari pasangan, keluarga, atau lingkungan tempat tinggal turut mempengaruhi kondisi mental Moms ketika menyusui. Merasa sendirian dan kurangnya bantuan mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, merawat bayi baru lahir hingga penampilan yang berubah dapat membuat mental Moms merasa terbebani. - Perubahan Pola Tidur.
Perubahan pola tidur selama masa menyusui membuat Moms mudah lelah. Karena selama menyusui, si kecil akan sering bangun dan membutuhkan perawatan misalnya ganti popok pada malam hari. - Memasuki Waktu Bekerja.
Kembali memasuki waktu bekerja setelah melahirkan juga bisa memicu stres yang signifikan bagi Moms menyusui.Upaya ibu untuk menyeimbangkan antara tugas-tugas rumah tangga, perawatan anak, serta tanggung jawab dalam pekerjaan dapat menjadi pemicu stres dan kelelahan fisik.
Pengaruh Stres terhadap Produksi ASI
Stres memiliki hubungan yang erat dengan produksi ASI. Ketika Moms mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol sebagai respons terhadap tekanan atau ancaman yang dirasakan. Peningkatan kadar kortisol dapat menghambat pelepasan hormon prolaktin, sehingga mengurangi produksi ASI.
Stres pada masa menyusui dapat mempengaruhi pola makan dan kualitas tidur. Moms yang mengalami stres cenderung memiliki pola makan yang tidak teratur atau tidak sehat, sehingga akan berdampak negatif pada produksi ASI. Kurangnya istirahat yang memadai dapat mengurangi produksi ASI dan mempengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan.
Dampaknya, bayi mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI untuk mendukung tumbuh kembangnya. Stres memiliki pengaruh yang kompleks terhadap produksi ASI pada ibu menyusui. Namun, dengan pengelolaan stres yang efektif, dampak negatif stres terhadap produksi ASI dan si kecil dapat diminimalkan.
Cara Mengatasi Stres pada Ibu Menyusui
Penting bagi Moms and Dads untuk bekerjasama dalam mengelola stress pada saat menyusui, agar kesehatan ibu tetap terjaga dan tumbuh kembang bayi bisa bisa berjalan optimal. Berikut ini cara mengatasi stres pada ibu menyusui;
- Penting bagi Moms untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Moms bisa memanfaatkan waktu tidur si kecil kesayangan untuk ikut beristirahat.
- Menjaga pola makan yang sehat dan bernutrisi. Mengonsumsi makanan bergizi secara teratur bisa mendukung produksi ASI dan menjaga energi Moms.
- Mintalah dukungan dari keluarga dan teman-teman untuk membantu merawat bayi atau melakukan tugas rumah tangga.
- Cobalah teknik relaksasi sebagai cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk meredakan stres dan healing.
- Jika merasa mengalami stres berlebihan, Moms and Dads langsung saja konsultasi dengan dokter atau konselor untuk mendapatkan bantuan profesional.
- Lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan di sekitar rumah untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati di masa menyusui.
- Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Moms nikmati, seperti membaca buku, menonton film, atau mendengarkan musik.
Tips Praktis bagi Ibu Menyusui yang Juga Bekerja
Menjadi ibu menyusui yang juga bekerja adalah tantangan besar, tetapi dengan manajemen waktu yang baik, Moms dapat menyeimbangkan kedua peran tersebut dengan lebih efektif. Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membantu Moms di masa menyusui:
- Mengatur jadwal memompa ASI.
Buat jadwal rutin di sela pekerjaan atau aktivitas di rumah untuk memompa ASI. Moms bisa memanfaatkan ruang laktasi di tempat kerja untuk memompa ASI. Dan, kemudian disimpan di tempat yang steril. Tetapkan waktu khusus dan konsisten untuk memompa ASI, sehingga bayi kesayangan akan tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. - Komunikasikan kebutuhan menyusui.
Komunikasikan kebutuhan moms untuk menyusui. Selain menjalin komunikasi dengan keluarga, berbicaralah dengan atasan dan rekan kerja tentang kebutuhan sebagai ibu menyusui. Dukungan mereka dapat sangat membantu dalam mengatur waktu Anda. Tidak perlu ragu untuk meminta bantuan dari pasangan atau anggota keluarga lainnya dalam mengurus bayi dan tugas rumah tangga. - Selalu menjaga kesehatan dan kebugaran
Kesehatan Moms di masa menyusui sangatlah penting, terlebih jika Moms adalah seorang pekerja. Karena Kesehatan Moms akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas ASI. Manfaatkan waktu di sela-sela aktivitas di rumah atau tempat kerja, untuk beristirahat. - Tetapkan Batasan pekerjaan dan keluarga
Cobalah untuk mengatur batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu untuk keluarga. Saat di rumah, fokuskan perhatian Anda pada bayi dan keluarga. Saat di tempat kerja, fokus pada tugas-tugas kerja. Manfaatkan Waktu di rumah untuk mendampingi tumbuh kembang si kecil kesayangan. - Bergabung dengan komunitas
Moms bisa juga bergabung dengan kelompok dukungan ibu menyusui atau forum online untuk mendapatkan tips, saran, dan dukungan emosional. Manfaatkan konselor laktasi yang berada di komunitas maupun rumah sakit untuk mendapatkan saran dan pendampingan yang tepat,
Cara Dads Membantu Ibu Menyusui
Berikut adalah beberapa tips untuk Dads agar bisa membantu Moms yang sedang menyusui:
- Memberikan dukungan emosional
Dads harus bisa menunjukan empati dan pengertian terhadap tantangan yang dihadapi ibu menyusui. Dengarkan keluhannya dan dampingi melalui masa yang melelahkan ini. Kenali tanda-tanda stress ibu menyusui, agar bisa membantu dengan efektif - Membantu mengurus tugas rumah tangga
Ambil alih sebagian tugas rumah tangga yang memungkinkan agar bisa mengurangi beban ibu menyusui. Pastikan juga menyediakan makanan sehat di rumah, agar ibu menyusui bisa terus mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi. - Membantu perawatan bayi
Dads bisa membantu Moms yang sedang menyusui dengan mengganti popok, memandikan, atau menidurkan bayi, agar Moms juga bisa beristirahat. Membangun hubungan antara Dads dan bayi juga pada akhirnya bisa membangun ikatan psikologis yang kuat.
Tidak perlu ragu atau takut untuk konsultasi ke dokter atau psikolog jika Moms masih mengalami kesulitan untuk mengendalikan stres. Sebab, kondisi emosional Moms adalah salah satu faktor yang penting untuk mencukupi kebutuhan ASI si Kecil. Mengelola stres dengan baik, akan membuat kesehatan Moms selalu terjaga di masa menyusui, sehingga sehingga produksi ASI tetap optimal dan masa tumbuh kembang bayi akan optimal. Semoga ulasan tanda, penyebab dan cara mengatasi stress pada ibu menyusui ini bermanfaat.